TUGAS
EVALUASI PEMBELAJARAN
OLEH : JOKO
BUDI POERNOMO
NAMA :
TRI NOFIATUN
NIM :
103611024
1. TAKSONOMI BLOOM
a. Ranah Kognitif
Berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
1) Mengenal (Recognition)
Dalam
pengenalan siswa diminta untuk memilih satu dari dua atau lebih jawaban.
Contoh:
Penemu bola lampu adalah:
(a).
Thomas Alfa Edison
(b).
Ishac Newton
(c).
Alexsander Graham Bell
2) Pemahaman (Comprehension)
Dalam pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep:
Contoh: di antara gambar-gambar di bawah ini yang dapat
disebut sebagai persegi adalah:
a.
b.
c.
3) Penerapan atau aplikasi (Application)
Di
tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur,
metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja.
Contoh:
Untuk materi optik metode yang tepat di gunakan dalam pembelajaran adalah:
a. Medetode demonstrasi
b. Metode eksperimen
c. Metode diskusi
4) Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis
informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit.
Contoh: siswa disuruh menerangkan apa sebab pada waktu
mendung dan ada angin kencang tidak segera turun hujan.
5) Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat
sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang
sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus
didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan.
Contoh: di
tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan
tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya
kualitas produk.
6) Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang
cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
Contoh: di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yang
sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai
ekonomis, dsb
b. Ranah Afektif
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
1.
Pandangan atau pendapat (Opinion)
Guru dalam mengukur aspek afektif yang berhubungan
dengan pandangan siswa
maka pertanyaan yang disusun menghendaki respons yang melibatkan ekspresi
terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi
fakta.
Contoh: Bagaimanakah
pendapat anda tentang keputusan yang diambil oleh bapak kepala sekolah mengenai
peraturan sekolah yang baru?
2.
Penerimaan (receiving/attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di
lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya,
dan mengarahkannya.
Contoh: menunjukan
kemauan, menunjukan kesadaran, menunjukan perhatian dll.
3.
Tanggapan (responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di
lingkungan.
Contoh: persetujuan, kesediaan, dan kepuasan
dalam memberikan tanggapan.
4.
Penghargaan/nilai (valuing)
Berkaitan dengan harga
atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku.
Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang
diekspresikan ke dalam tingkah laku.
Contoh: bagaimana
pendapat anda jika para pelaku korupsi di hukum mati saja?
5.
Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai
yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem
nilai yang konsisten.
Contoh: bertanggung jawab,
membentuk sistem nilai, menangkap relasi antara nilai.
6.
Karakteristik berdasarkan nilai-nilai
Memiliki sistem nilai
yang mengendalikan tingkah lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya
hidupnya.
Contoh: mematuhi
peraturan, tuntutan, perintah dll.
c. Ranah Psikomotorik
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
Ranah psikomotorik, Bloom
tidak melanjutkan kajiannya secara rinci namun dikembangkan oleh para
ahli lain namun tetap berpedoman pada taksonomi Bloom. Salah satunya
dikemukakan oleh Anita Harrow.
a)
Gerakan refleksi
Respons gerakan yang
tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
Contoh: gerakan-gerakan
yang dikoordinasikan oleh otak dan bagian-bagian sumsum tulang belakang.
b)
Dasar gerakan-gerakan
Gerakan-gerakan yang
menuntun kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.
Contoh: tengkurap,
merangkak, berjalan, menggelinding, melompat.
c)
Perceptual abilitie
Kombinasi dari kemampuan
kognitif dan gerakan.
Contoh: koordinasi
antara mata dengan tangan dan mata
dengan kaki.
d)
Physical abilities
Kemampuan yang
diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
Contoh: meningkatkan
ketangkasan memulai atau berhenti dll.
e)
Skilled movements
Gerakan-gerakan yang
memerlukan belajar.
Contoh: menari,
olahraga, dan rekreasi.
f)
Nondiscoursive Communications
Kemampuan untuk
berkomunikasi dengan menggunakan
gerakan.
Contoh: ekspresi wajah,
postur, dsb.
2. BENTUK TES SUBJEKTIF (ESAY)
Tes
subjektif pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis
tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau
uraian kata-kata.
Ciri-cirinya
pertanyaan didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa,
bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya.
Kaidah-kaidah
penulisan tes subjektif:
1. Soal-soal tes meliputi ide-ide pokok dari bahan yang
doteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif.
2. Soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin
langsung dari buku atau catatan.
3. Soal-soal sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta
pedoman penilainnya pada waktu disusun.
4. Hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi, agar
dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan.
5. Rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
dipahami oleh siswa.
6. Ditegaskan model jawaban apa yang dikehendaki oleh
penyusun tes, pertanyaan tidak boleh terlalu umum. Tetapi harus spesifik.
Contoh
soal esai:
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian menggunakan raksa untuk
mengisi termometer!
2. Bagaimana kamu dapat membedakan besaran pokok dan besaran
turunan?
3. Jelaskan cara menggunakan termometer klinis untuk
mengukur suhu badan kita!
3. BENTUK TES OBJEKTIF (PILIHAN JAMAK)
Tes
objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.
Salah satu bentuk tes objektif adalah tes pilihan jamah yang paling banyak
digunakan karena banyak sekali materi yang dapat dicakup.
Kaidah
penulisannya adalah sebagai berikut:
1. Soal yang dibuat sesuai indikator
2. Jumlah alternatif jawaban lebih banyak daripada premis
alternatif
3. Jawaban harus nyambung atau berhubungan secara logis
dengan premisnya
4. Rumusan kalimat soal harus komunikatif menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Contoh
soal bentuk tes objektif (pilihan jamak):
1. Alat untuk mengukur suhu sangat tinggi pada tungku
peleburan baja adalah...
A. Termometer platina
B. Termometer bimetal
C. Spirometer
D. Termokopel
2. Zat cair yang baik dipakai untuk mengisi termometer agar
dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah adalah...
A. Air
B. Raksa
C. Spiritus
D. Alkohol
3. Besaran-besaran berikut ini merupakan besaran pokon, kecuali....
A. Massa
B. Panjang
C. Kuat arus listrik
D. Volum
4. Suatu standar pengukuran yang ideal seharusnya...
A. Berubah, tetapi tidak mudah ditiru
B. Mudah ditiru, tetapi tidak berubah
C. Berubah dan mudah ditiru
D. Tidak berubah dan tidak mudah di tiru.
0 komentar:
Posting Komentar